BERKACA DI CERMIN YANG UTUH
Masa kecil seorang ibu sangat membahagiakan. Ia memiliki orang tua yang baik. Orang tuanya sangat menyayanginya. Ketika sudah dewasa, citra dirinya yang indah berubah menjadi suram. Pengalaman kegagalan dan kesendirian telah mengubah pandangannya tentang dirinya. Ia memandang lahir di dunia ini bukan sebagai sebuah anugerah, tetapi sebagai sebuah kecelakaan. Ia menyadari dirinya mudah depresi, tetapi tidak mampu mengatasinya. Ia bisa tiba-tiba menangis tanpa ada penyebabnya. Ia merasa kesepian dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia merasa hidupnya hanya menjadi beban bagi orang lain.
Cermin yang memantulkan citra diri kita itu pada awalnya adalah baik sehingga kita dapat memperoleh gambaran tentang diri kita yang seutuhnya. Allah menciptakan kita baik adanya. Ia memperlengkapi diri kita dengan berbagai macam hal yang indah dan kemampuan yang luar biasa. Kita mengagumi diri kita sebagai pribadi yang sangat berharga dan mempesona karena telah Allah ciptakan secara istimewa.
Seiring dengan berjalannya waktu, cermin tersebut bisa retak. Ketika kita berkaca pada cermin yang retak, gambaran diri kita menjadi tak utuh karena terbelah sehingga kehilangan indahnya jati kita sesungguhnya. Cermin diri kita yang retak itu disebabkan oleh kata-kata, tindakan, atau pendapat orang-orang yang menyakiti kita. Retaknya cermin diri kita itu juga disebabkan oleh penolakan, kegagalan, dan penghinaan yang membuat kita putus asa. Jika kita terus berkaca pada cermin yang retak, kita akan mendapatkan citra diri yang menyimpang. Jika kita terus memandang diri kita pada cermin yang retak, tidak lama kemudian kita akan berpikir bahwa gambaran diri kita memang demikian. Ketika kita menerima gambaran diri kita yang buruk itu, kita tidak akan dapat mengharapkan hal-hal yang yang lebik baik dalam hidup kita. Kita akan menjadi pribadi yang depresi sehingga kita akan kehilangan keinginan untuk menjadi pemenang.
Kita hendaknya kembali berkaca di cermin yang utuh dan bersih sebagai cara untuk mendapatkan kembali gambaran diri kita yang sejati. Tuhan telah memberikan begitu banyak hal yang baik kepada kita. Dengan menyadari akan banyaknya kebaikan Tuhan kepada kita, kita akan memandang diri kita sebagai pemenang. Citra diri sebagai pemenang menjadi dorongan untuk terus mendaki puncak-puncak baru kehidupan. Untuk dapat meraih tingkatan baru itu, kita harus mulai memandang apa saja yang berada di sekitar kita secara positif. Kita melihat anak-anak kita sedang berada dalam proses perkembangan yang baik, usaha kita sedang dalam proses pemulihan, dan keluarga kita sedang dalam pembentukan Tuhan.
Kita harus mengendalikan pikiran kita dan mulai tinggal dalam hal-hal yang baik dari Tuhan. Jika kita berpikir sedikit, percaya sedikit, dan mengharapkan sedikit, kita juga akan menerima sedikit. Jika berpikir banyak, kita juga akan mendapatkan banyak. Jika kita berpikir kekalahan, kita juga akan gagal. Ketika berpikir tentang kemenangan, kita akan keluar menjadi pemenang.
Romo Felix Supranto, SS.CC
Betul sekal romo
ReplyDeleteTerima kasih Romo Felis SS.CC. Ceritanya sangat mengispirasi dan dapat dijadikan bahan untuk refleksi. Mantap
ReplyDeleteGracias Romo Felix, refleksinya relate banget...semoga selalu dapat bersyukur atas semua kebaikan Tuhan
ReplyDeleteTrmksh Romo..
ReplyDeletemantab sekali Inspirasi
trmksh Romo.
ReplyDeletemenjadikan inspirasi.
Terima kasih Romo Felix buat renungannya ππ»
ReplyDeleteTerima kasih romo Felix....
ReplyDeleteCakep Romo sungguh luar biasa...
ReplyDeleteTerima kasih untuk renungannya, Romo Felix
ReplyDeleteRenungan yg sangat membangun kerohanian kita, thanks Rm Felix Tuhan Yesus memberkati kesehatan dan keselamatan serta tetap semangat di dalam pelayanan Aminπ✝️πππ¦π¦π¦
ReplyDeleteThank you romo Felix, You are truely amazingππͺπ♀️
ReplyDeleteGaskan Bapa
ReplyDeleteTerima kasih Rm.Felix, luar biasa.Salam sehat penuh berkatππ»ππ»
ReplyDeleteMakasi Romo,semoga sehat selalu dan penuh berkatπ
ReplyDeleteTerima kasih banyak Romo Felix atas renungannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin... πππ
ReplyDeleteAminπ
ReplyDeleteTerima kasih nasehat dan pengolahan pikirannya Romoπ
Terima kasih Romo atas renungan yg indah .π
ReplyDeleteTerimakasih Mo, Berkah Dalem π
ReplyDeleteTerima kasih Romo, kita memang harus selalu optimis dan percaya kepada Tuhan yang menjadi andalan kita yang terbaik
ReplyDeleteTerima kasih Romo
ReplyDeleteBerkah Dalem ππΉi