Posts

Showing posts from May, 2018
Image
Bersyukur  Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC Bersama  Ibu Prima (camat PANONGAN), para ulama,  Kapolsek, Koramil, kepala desa, dan masyarakat, saya dan Seksi HAAK serta beberapa umat Katolik St.  Odilia  Citra Raya mengikuti  acara buka Puasa bersama dan Ulang tahun Kecamatan PANONGAN ke - 19, pada tanggal 24Mei 2018.  Itulah Indahnya kebersamaan di dalam keragaman. Kita semua adalah saudara.  Indahnya kebersamaan itu merupakan anugerah Allah yang harus kita syukuri.   Bentuk syukur ini adalah melangkahkan kaki untuk tak lelahnya bersilaturahhim kepada sahabat dan kerabat. Silaturahmi membangun kehidupan  yang rukun dan saling menguatkan.  Kehidupan yang rukun di dalam perbedaan menunjukkan kasih Allah nyata. Salam Kerukunan. Dari Romo Felix Supranto, SS.CC
Image
Ukhuwah Basyariah : Dasar Ikatan Persaudaraan Sejati Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC Saya menemukan sebuah hal yang penting untuk menjalin persaudaraan sejati dalam Dialog Antar Umat Beragama pada tanggal 21 April 2018 di Gedung Serba Guna Graha St. Mikhael Kranji - Bekasi. Selain umat Katolik, berbagai macam umat dari lintas agama, TNI / Polri, dan lurah serta pengurus RT/RW setempat, juga hadir dalam acara dialog antar agama ini.  Sebagai moderator  dalam dialog lintas agama ini adalah Bapak Paulus Krissantono dan Ustad Nasruloh dari FKUB.  Sedangkan sebagai Nara sumber : Bapak H. Abdul  Manan (Ketua FKUB Kota Bekasi), Bapak Dr.KH. Zamakhsyari Abdul Majid. MA (Ketua MUI Kota Bekasi), Bapak Haji Ayi Nurdin dari NU, dan saya sendiri.  Ukhuwah Basyariah merupakan dasar dari kerukunan antar sesama apapun agama, suku, dan bangsanya karena kita merupakan bagian dari umat manusia yang tersebar di berbagai penjuru dun
Image
Habituskan Kelembutan Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC Wawan Syaifudin (Ketua Ansor/Banser Jagakarsa)  dan saya diundang sebagai nara sumber dalam sarasehan “Merajut Persatuan dalam Kebhinekaan” di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada tanggal 29 April 2018.  Acara ini diselenggarakan oleh Paroki Ratu Rosari - Jagakarsa bersama GP Ansor - Banser setempat. Berbagai kalangan dari lintas agama mengikuti sarasehan tersebut. Inti sari dari topik ini adalah tentang kelembutan. Allah itu Maha Lembut dan menyukai kelembutan. Sebaliknya, Allah tidak menyenangi kekasaran, kebringasan, dan kekejaman karena hal itu hanya  menimbulkan kehancuran, luka, dan dendam. Kelembutan  merupakan keutamaan akhlak yang mulia. Akhlak  ini  melahirkan relasi yang harmonis dan akrab sehingga hati anak bangsa ini mengalami kedamaian dan ketenangan. Kelembutan itu diwujudkan dengan menghabituskan  perkataan yang sopan dan santun serta tidak mencela oran
Image
Rekatkan Persaudaraan (Bukbar) Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC Pada hari Jumat malam, tanggal 18 Mei 2018, saya bersama dengan Frater Sienly, Pak Vincent (Seksi HAAK St. Odilia),  Pak Agus (Ketua Lingkungan St. Anna Balaraja),  Pak Didik (Ketua Wilayah Balaraja), dan beberapa umat Katolik Balaraja diundang Buka Puasa Bersama oleh Haji Muhidin A Kodir (Ketua GP Ansor Kabupaten Tangerang) di rumah beliau di Telaga Bestari - Balaraja - Kabupaten Tangerang. Hadir juga Saudara HUDA (Sekretaris GP Ansor Provinsi Banten) dan beberapa anggota GP Ansor-Banser.  Suasana Bukbar (Buka Puasa Bareng) ini adalah penuh kekeluargaan. Buka puasa bersama di Bulan Ramadan ini,  menjadi ajang  untuk semakin merekatkan persaudaraan. Keakraban ini benar-benar terwujud.  Keakraban  yang telah tercipta ini akan terus dilanjutkan pada masa-masa selanjutnya. Haji Muhidin mengatakan bahwa segelas kopi yang dihidangkan dengan penuh kasih sayang akan saling membahagiakan. “Memang kas

Pastor Katolik Hadir Dalam Wisuda Santri

Image
Ilmu itu Bagaikan Perahu (Wisuda Santri) Pada Hari Minggu pagi, 06 Mei 2018, saya bersama Bapak Ratno Wahyudi (Wakil Ketua Dewan Paroki St. Odilia Citra   Raya), serta Pak Vincent dan Pak Sigit (Sie HAAK) menghadiri undangan Kyai Haji Ardani, Kyai Haji Ues, dan Kyai  Haji Imron dalam wisuda santri (setara lulus SLTA) ke - 17 di pesantren Daarul  Fallahiyah Assalafiyah Cisoka. Saya sangat terharu ketika para santri dipanggil satu-per satu untuk menerima tanda kelulusan. Mereka rela menjalani masa remajanya di pondok pesantren ini dengan jauh dari orang tua mereka, selama tiga atau enam tahun demi ilmu. Menurut refleksi saya, ilmu yang didalami para santri ini bukan sekedar ilmu dunia, tetapi terutama ilmu Akhirat, ilmu menuju kehidupan yang sesungguhnya.  Dengan kelulusan ini, para santri tidak boleh berhenti menuntut ilmu. Ilmu-ilmu itu harus terus menerus didalami dan dihayati dengan cara sebagai berikut :  Pertama, perbaharuila