Posts

Showing posts from March, 2024
Image
PERAYAAN CINTA TUHAN YANG  TAK TERKATAKAN DALAM MISA KAMIS PUTIH DI TIGARAKSA    Seribu tiga puluh lima umat, pada tanggal 28 Maret 2024, datang di Sekolah Floreti Tigaraksa untuk merayakan Perjamuan Cinta Tuhan. Tuhan memerintahkan untuk meneladani cinta-Nya sampai memberikan diri-Nya sehabis-habisnya kepada umat-Nya. Cinta-Nya tak terkatakan, tetapi membakar jiwa yang merindukanNya. Cinta-Nya akan senantiasa berkobar dalam Ekaristi, yaitu persaudara a n dan pembasuhan kaki yang nyata dalam saling melayani dan menyembuhkan luka.  Bersaudara dan saling menyembuhkan akan menumbuhkan damai yang merupakan percikan keselamatan kekal.  Misa dipimpin oleh Romo Felix Supranto, SS.CC, Pastor Paroki Santa Odilia - Citra Raya – Tangerang  bersama Frater Ivan.  Misa berjalan dengan lancar karena keikhlasan para  pengurus wilayah   dan para suster SFD Tigaraksa.    “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” (Roma 12:10).   Tuhan Memberkati Romo Fel
Image
  IA SANGGUP MENGUBAH KEADAAN KITA Seorang ibu tiba-tiba harus menghidupi ketiga anaknya yang sudah menginjak remaja tanpa suaminya yang tercinta. Suaminya tiba-tiba meninggal dunia. Ia harus mencari pekerjaan demi menopang kehidupan keluarga. Ia sudah mendatangi beberapa perusahaan dengan latar belakang pendidikan  accounting  untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, semua perusahaan itu menolaknya karena usianya sudah empat puluh lima tahun. Aturan  batas usia di perusahaan-perusahaan tersebut adalah empat puluh tahun. Ia tidak tahu lagi bagaimana bisa mendapatkan uang. Satu bulan kemudian ia mendapatkan panggilan telefon  dari seorang pria. Pria itu ternyata adalah salah satu  pemilik dari perusahaan-perusahaan tersebut. Ia berkata kepada ibu itu : “Ibu silakan bekerja di tempat kami besok. Sebenarnya hal ini tidak sesuai dengan aturan perusahaan kami. Namun, kami tergerak oleh belas kasihan terhadap keadaan keluarga ibu” Ibu tersebut mendapatkan pekerjaan karena kasih dan kemurahan Tuha
Image
IA SANGGUP MENGUBAH KEADAAN KITA   Seorang ibu tiba-tiba harus menghidupi ketiga anaknya yang sudah menginjak remaja tanpa suaminya yang tercinta. Suaminya tiba-tiba meninggal dunia. Ia harus mencari pekerjaan demi menopang kehidupan keluarga. Ia sudah mendatangi beberapa perusahaan dengan latar belakang pendidikan  accounting  untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, semua perusahaan itu menolaknya karena usianya sudah empat puluh lima tahun. Aturan  batas usia di perusahaan-perusahaan tersebut adalah empat puluh tahun. Ia tidak tahu lagi bagaimana bisa mendapatkan uang. Satu bulan kemudian ia mendapatkan panggilan telefon  dari seorang pria. Pria itu ternyata adalah salah satu  pemilik dari perusahaan-perusahaan tersebut. Ia berkata kepada ibu itu : “Ibu silakan bekerja di tempat kami besok. Sebenarnya hal ini tidak sesuai dengan aturan perusahaan kami. Namun, kami tergerak oleh belas kasihan terhadap keadaan keluarga ibu” Ibu tersebut mendapatkan pekerjaan karena kasih dan kemurahan Tuha
Image
BERKUNJUNG KE DR. HAJI ROMLI DAN  BUKA PUASA BERSAMA     Berkunjung ke tempat kediaman Dr Haji Romli, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Banten, pada tanggal 24 Maret 2024.  Di sana kami berbuka puasa bersama. Bapak Haji Romli berceritera tentang membangun kerukunan masyarakat.    Salam Kerukunan Romo Felix Supranto, SS.CC
Image
PANEN RAYA KELOMPOK TANI YUDISTIRA Persawahan di Desa Ranca Iyuh - Kecamatan Panongan - Kabupaten Tangerang tampak menguning karena padi siap dipanen. Pandangan persawahan tersebut   semakin indah karena burung-burung beterbangan mencari tempat untuk hinggap. Padi itu telah ditanam selama beberapa bulan oleh Kelompok Tani Yudistira. Para petani memanennya pada hari Sabtu, 23 Maret 2023.    Dalam memanen padi itu, para petani tersebut didampingi oleh para pembinanya, yaitu Iptu Hotma Manurung (Kapolsek Panongan), Kapten Inf Irwanto (Danramil Panongan), Romo Felix Supranto, SS.CC (Pastor Gereja Katolik Santa Odilia Citra Raya), Haji Anwar (Ketua MUI Kecamatan Panongan), Ustadz Maman, Ibu Shinta Phung, dan Bapak Fransikus Sudjawarji. Para tokoh agama dan masyarakat juga menghadirinya, seperti Ustadz Syamsul Hidayat, Ustadz Sunardi, Ustadz H. Zaenudin, dan Dani sudarta. Para petani ini menyambut panen padi ini dengan Syukur. Mereka tersenyum semringah melihat kerja kerasnya telah menghasil
Image
TANGGALKAN MENTALITAS KORBAN,  RAIHLAH KEMENANGAN  S eorang anak gadis  remaja, berusia  lima belas tahun, sangat terpukul dengan kepergian ayahnya. Ayahnya yang ia banggakan dan idolakan ternyata merupakan orang yang tidak bertanggungjawab. Hatinya semakin hancur ketika ia melihat ibunya membanting tulang untuk menghidupinya dan adik-adiknya. Ia kehilangan semangat untuk menjalani kehidupannya. Ia malas untuk bersekolah karena merasa minder di hadapan teman-temannya. Namun, ibunya terus menyemangatinya : “Nak, jangan terus menangisi kepergian ayahmu. Kalau hatimu  terus menerus terfokus pada  kekecewaanmu, masa depanmu akan hancur. Kalau masa depanmu  berantakkan, hati mama akan tertusuk pedang yang tajam untuk kedua kalinya. Gapailah masa depanmu karena itu yang menghidupkan mama”. Kata-kata ibunya itu ternyata mengobarkan semangat hidupnya. Ia dapat menyelesaikan pendidikannya dan bekerja di sebuah perusahaan yang terpandang. Ia dengan  rasa bangga memberikan gaji pertamanya kepada
Image
TANGGALKAN MENTALITAS KORBAN,  RAIHLAH KEMENANGAN  S eorang anak gadis  remaja, berusia  lima belas tahun, sangat terpukul dengan kepergian ayahnya. Ayahnya yang ia banggakan dan idolakan ternyata merupakan orang yang tidak bertanggungjawab. Hatinya semakin hancur ketika ia melihat ibunya membanting tulang untuk menghidupinya dan adik-adiknya. Ia kehilangan semangat untuk menjalani kehidupannya. Ia malas untuk bersekolah karena merasa minder di hadapan teman-temannya. Namun, ibunya terus menyemangatinya : “Nak, jangan terus menangisi kepergian ayahmu. Kalau hatimu  terus menerus terfokus pada  kekecewaanmu, masa depanmu akan hancur. Kalau masa depanmu  berantakkan, hati mama akan tertusuk pedang yang tajam untuk kedua kalinya. Gapailah masa depanmu karena itu yang menghidupkan mama”. Kata-kata ibunya itu ternyata mengobarkan semangat hidupnya. Ia dapat menyelesaikan pendidikannya dan bekerja di sebuah perusahaan yang terpandang. Ia dengan  rasa bangga memberikan gaji pertamanya kepada
Image
MENGHANCURKAN BENTENG KEKALAHAN D i komunitas kami selalu ada olah raga bersama, yaitu tenis meja. Dalam permainan tenis meja itu, saya menjadi orang yang paling kalah. Karena selalu kalah, pikiran saya selalu dihantui kekalahan sebelum pertandingan. Akibatnya, permainan saya semakin hari semakin buruk. Pada suatu hari, pikiran saya mengatakan bahwa saya bisa menang. Saya kemudian mencari teman yang sangat pandai dalam bermain tenis meja untuk melatih saya. Setelah berlatih dengan benar, saya ternyata bisa mengalahkan teman-teman saya. Teman-teman saya itu begitu heran dengan kemenangan saya yang selama ini tidak pernah mereka pikirkan. Hambatan untuk menjadi pemenang  dalam kehidupan ini ada dalam pikiran kita.  Pikiran kekalahan itu dibentuk oleh lingkungan atau diri kita sendiri. Jika kita berpikir  kalah dalam suatu pertandingan, kita sudah kalah sebelum berlaga. Jika kita berpikir tidak dapat melakukan sesuatu yang besar dalam hidup kita, kita tidak mungkin dapat melakukannya.  Ji
Image
  MENGHANCURKAN BENTENG KEKALAHAN D i komunitas kami selalu ada olah raga bersama, yaitu tenis meja. Dalam permainan tenis meja itu, saya menjadi orang yang paling kalah. Karena selalu kalah, pikiran saya selalu dihantui kekalahan sebelum pertandingan. Akibatnya, permainan saya semakin hari semakin buruk. Pada suatu hari, pikiran saya mengatakan bahwa saya bisa menang. Saya kemudian mencari teman yang sangat pandai dalam bermain tenis meja untuk melatih saya. Setelah berlatih dengan benar, saya ternyata bisa mengalahkan teman-teman saya. Teman-teman saya itu begitu heran dengan kemenangan saya yang selama ini tidak pernah mereka pikirkan. Hambatan untuk menjadi pemenang  dalam kehidupan ini ada dalam pikiran kita.  Pikiran kekalahan itu dibentuk oleh lingkungan atau diri kita sendiri. Jika kita berpikir  kalah dalam suatu pertandingan, kita sudah kalah sebelum berlaga. Jika kita berpikir tidak dapat melakukan sesuatu yang besar dalam hidup kita, kita tidak mungkin dapat melakukannya.