Posts

Showing posts from June, 2019
Image
Senyuman Seorang Kakek (Bedah Rumah Kakek Saban) “Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri…”. - Cinta Damai - Pembangunan rumah yang layak bagi kakek Saban, usia  82 tahun, di desa Talok, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang akhirnya dapat dimulai  yang ditandai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 26 Juni 2019. Peletakan batu pertama diawali dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Haji Maski.  Peletakan batu pertama dilakukan oleh Haji Supriadi (mewakili Kemenag), Kyai Haji Maski (Ketua FKUB), Letkol Inf Parada Tampubolon (Dandim 0510 Tigaraksa),  Kapten Arh Gunawan (Danramil 07 Kresek),  Romo Felix Supranto, SS.CC (Gereja Katolik Santa Odilia Citra Raya),  Perwakilan Dari Polsekta Kresek, Kapten Inf Budi Nuryanto ( Danramil 014  Panongan), dan Vincent Susanto (Tokoh Masyarakat). Pembangunan rumah dilakukan secara Gotong Royong antara Forum Kerukunan Umat Beragama,  TNI, Polri, Kecamatan, Desa, dan
Image
Hidup  Indah Dengan Bersyukur Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC “ Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Engkau. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (Mazmur 118:28-29). , Kita sering baru merasa diberkati ketika banyak hal yang besar terjadi dalam hidup kita.  Kita merasa bahagia ketika memiliki pekerjaan yang baik atau banyak investasi yang menguntungkan.  Kita diingatkan bahwa  bukan hal-hal yang besar yang sering mencuri sukacita kita, tetapi hal-hal kecil. Banyak hal kecil dapat menghancurkan kebahagiaan kita, seperti kopi tertumpah di baju kita, mobil mogok,  dan  handphone  tertinggal. Seperti banyak hal kecil dapat menghancurkan sukacita kita, demikian juga banyak hal kecil bisa membuat hidup kita sangat bahagia. Tugas kita adalah menghitung berkat-berkat Allah, mulai dari hal yang terkecil.  Ketika kita dapat mensyukuri berkat Allah yang terkecil, berkat yang lebi
Image
Hidup  Indah Dengan Bersyukur Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. Kita sering baru merasa diberkati ketika banyak hal yang besar terjadi dalam hidup kita.  Kita merasa bahagia ketika memiliki pekerjaan yang baik atau banyak investasi yang menguntungkan.  Kita diingatkan bahwa  bukan hal-hal yang besar yang sering mencuri sukacita kita, tetapi hal-hal kecil. Banyak hal kecil dapat menghancurkan kebahagiaan kita, seperti kopi tertumpah di baju kita, mobil mogok,  dan  handphone  tertinggal. Seperti banyak hal kecil dapat menghancurkan sukacita kita, demikian juga banyak hal kecil bisa membuat hidup kita sangat bahagia. Tugas kita adalah menghitung berkat-berkat Allah, mulai dari hal yang terkecil.  Ketika kita dapat mensyukuri berkat Allah yang terkecil, berkat yang lebih besar sudah terbuka bagi kita. Suatu hari saya berkunju
Image
Segalanya Menjadi Lebih Baik (Halal bihalal di Kecamatan Panongan) Bersama  Letkol Inf Parada Tampubolon (Dandim 0510 Tigaraksa),  Serka Samari (Babinsa Koramil Panongan), Vincent Susanto. 12 Juni 2019, mengikuti acara halal bihalal Kecamatan Panongan dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Kecamatan Panongan - Kabupaten Tangerang, seperti AKP Trisno Tahan Uji (Kapolsek Panongan) beserta jajarannya, para anggota TNI Koramil Panongan, para ulama, pengurus kerukunan umat beragama, tokoh masyarakat, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan. Tujuan dan harapan dalam acara halal bihalal ini disampaikan oleh Ibu Prima (Camat Panongan) yang sangat dicintai oleh masyarakat. Tujuan dari halal bihalal ini adalah silaturahmi antar elemen masyarakat. Harapannya adalah masyarakat Panongan semakin kompak dan rukun untuk membangun Kecamatan Panongan yang lebih nyaman, aman, dan sejuk. Dalam sambutannya, Letkol I
Image
Amalkan Kasih Sayang, Ciptakan Perdamaian (Silaturahmi Idul Fitri Kepada Kyai Haji Ues Nawawi, Ketua MUI Kab Tangerang) Bersama  Kombes Sabilul Alif (Kapolresta Tangerang), Letkol Inf Parada Tampubolon (Dandim 0510 Tigaraksa),  Kompol Dodit (Kapolsek Tigaraksa), Kapten Arh Sihotang (Danramil Tigaraksa), Serka Samari (Babinsa Koramil Panongan), Vincent Susanto, serta para prajurit TNI dan anggota kepolisian lainnya, 12 Juni 2019, bersilaturahmi dalam rangka Idul Fitri kepada Kyai Haji Ues Nawawi, Ketua MUI Kabupaten Tangerang. Kyai Haji Ues Nawawi menyambut kami dengan kehangatan dan kesejukan seperti seorang ayah terhadap anak-anaknya. Kami merasa nyaman dan tenang bertemu dengan Kyai Haji Ues Nawawi  dimana pernyataan-pernyataannya sangat bijaksana sehingga sangat enak untuk didengarkan dan dicerna.  Dalam silaturahmi itu, kami bercerita tentang kebahagiaan bahwa Kabupaten Tangerang sangat kondusif. Masyarakatnya mudah berkolaborasi dalam kebaikan. Pada
Image
Ibadah Sosial/Ibadah Muta’adiyah (Silaturahmi Idul Fitri Kepada Kyai Haji Maski, Ketua FKUB) Bersama Letkol Inf Parada Tampubolon (Dandim 0510 Tigaraksa),  serta para anggota Babinsa Koramil Kresek (Pelda Panahatan dan kawan-kawan), Serka Samari (Babinsa Koramil Panongan), dan Vincent Susanto, 11 Juni 2019, bersilahturami dalam rangka Idul Fitri kepada Kyai Haji Maski di Gunung Kaler.  Kami disambut dengan sukacita dan keramahan yang luar biasa. Silahturami ini diisi dengan ceritera-ceritera tentang kerukunan dan  persatuan bangsa. Acara silahturahmi ini ditutup dengan makan bersama, makan ikan lele  peliharaan Pak Kyai Haji Maski sendiri dan dimasak oleh istri Pak Kyai. Suasana keakraban ini menambah lezatnya makanan yang disediakan. Sebelum pulang, Kyai Haji Maski menyampaikan rasa terimakasihnya atas kedatangan Letkol Inf Parada dan rombongan. Kyai Haji Maski juga menyampaikan bahwa beliau sekarang ini sedang lebih memperdalam ibadah sosial (ibadah muta
Image
Kelegaan, Kebahagiaan, dan Masa Depan Penuh Berkat Karena Memaafkan Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC “Memaafkan Tidak Mengubah Masa Silam, Tetapi Memberikan Masa Depan Yang  Penuh Berkat” Kehidupan kita terus berputar. Banyak peristiwa ikut mengiringi derap langkah kita. Selain pengalaman yang menggembirakan, tentu banyak peristiwa pahit yang kita alami, seperti caci maki, dihina, dan dikhianati. Luka itu terus membekas dalam perjalanan hidup kita. Luka itu bagaikan kacamata  minus atau plus yang tergores.       Karena luka itu telah membekas, tidak mudah bagi kita untuk memaafkan.  Namun, kalau kita memilih tetap menyimpan luka itu, kita seperti tetap ingin menggunakan kaca mata “minus atau plus” yang telah tergores.  Hidup menjadi berat. Kita kehilangan konsentrasi, kepala pusing, dan penglihatan menjadi kabur. Artinya,  kalau kita tetap memilih menyimpan luka, kita tidak bisa melihat berkat Allah dan kebaikan sesama.  Semuanya menjadi kabur. Kalau semuanya sudah ka