HIDUP DALAM RUMAH IMPIAN
Jalan Lebih Jauh Daripda Saat Ini |
Sahabat saya pernah mengalami kebangkrutan dalam hal bisnis sehingga terpaksa harus menjual rumahnya yang penuh kenangan. Ia yang sudah lama tinggal di rumah yang indah dan besar itu, kini harus tinggal di rumah kontrakan yang kecil dan sempit. Sebelum meninggalkan rumah itu, istrinya mengatakan kepadanya : “Pa, saya yakin bahwa rumah ini akan kembali ke kita”. Ia menjawab istrinya : “Ma, kita tidak mungkin bisa memperoleh kembali rumah ini. Saya saja sudah tidak tahu lagi bagaimana bisa bangkit dari keterpurukan ini”. Namun, istrinya itu terus menerus menyanyikan keyakinannya itu : “Tuhan pasti ijinkan rumah ini kembali kepada kami”. Nyanyian iman istrinya itu akhirnya meyakinkan dia untuk juga mempercayainya. Ia meyakini bahwa Tuhan punya banyak cara untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan. Sekarang suami dan istri tersebut bersama-sama terus-menerus menyatakan dalam doa apa yang mereka yakini. Setelah dua tahun mengucapkan keyakinan mereka dan bekerja keras untuk dapat mewujudkannya, mereka dapat membeli kembali rumah yang telah mereka jual.
Dengan hidup dalam rumah impian, kita telah membuat ruangan bagi kemurahan hati Tuhan. Hidup dalam rumah impian bukanlah ilusi, tetapi aktif berjuang untuk meraih kemurahan Tuhan. Untuk dapat mengalami kemurahan Tuhan itu, kita harus melepaskan belenggu-belenggu masa lalu kita. Kita tidak boleh jatuh terperangkap dalam kehidupan yang status quo. Kita yang berada dalam kehidupan yang status quo akan mengatakan : “Saya sudah bahagia dengan apa yang sudah saya capai saat ini. Saya sudah puas dengan karierku yang sudah sama dengan orangtuaku”. Sebagai contoh prinsip orang yang hidup dalam status quo adalah yang penting sudah menjadi romo atau pemimpin bidang lainnya sehingga tidak mau belajar lagi dan mengembangkan diri dengan berbagai cara. Akibatnya, ia tidak dapat memberi inspirasi yang berarti, selain hanya mengucapkan ‘selamat pagi’ di group WhatsApp. Kita tidak boleh hanya sekedar mempertahankan dan memeliharanya. Kita harus memutuskan untuk tidak menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja. Kita harus mendaki ke puncak-puncak yang baru. Tuhan menghendaki kita berjalan lebih jauh daripada saat ini, baik dalam karier, keluarga, hidup rohani, dan pelayanan. Tuhan hanya akan melakukan hal-hal yang besar ketika mengharapkannya dan berjuang untuk mencapainya.
“Ketika kita tidak lagi mampu bermimpi, kita telah merencanakan kegagalan dalam hidup kita”
Salam Sukses
Romo Felix Supranto, SS.CC/Pastor Gereja Katolik Santa Odilia – Citra Raya
Semangat utk semakin maju
ReplyDeleteSemoga harapan dan cita2 kita semua diberikan kelancaran dan sukses
ReplyDeleteSemoga harapan kita sesuai dgn Kerahiman Nyaπ
ReplyDeleteTerima kasih Romo Felik memberi motasi dalam kehidupan dan smangat terus dalam meraih menuju ke depannya bahagia dgn di serta pelayanan dan setia bekerja.di ladang Tuhan salam sehat selalu Romo berkah dalem Gustiπ Matur Suwun
ReplyDeleteTerima kasih Romo ysng mengispirasi dan memotivasi dal semangat karya pelayanan dan iman yang terus bertumbuh. God blessing
ReplyDeleteTerima kasih Romo, renungan yang menguatkan dan memotivasi untuk jadi lebih baik lagi dalam segala hal..
ReplyDeleteTerima kasih Romo Felix.
ReplyDeleteπ❤π
Terima kasih Rm. Felix utk sharing iman dan dpt menjadi inspirasi bagi kita semua. Berkah Dalem ππ
ReplyDeleteIspirasi dalam kehidupan yg luar biasa romo memang kehidupan ini penuh dgn rahasia tuhan akan tetapi klo ada keyakinan dan keimanan seseorang insya allah impian akan bisa menjadi kenyataan.
ReplyDeleteTerimakasih Romo sharingnya ..
ReplyDeleteTerima kasih Romo Felix, sudah diingatkan kembali. Setiap hari saya akan terus berusaha utk berjalan naik. Akan terus belajar, supaya kehidupan saya berguna utk diri saya dan orang lain serta berkenan kpd Tuhan .π
ReplyDeleteBagus sekali Romo... sangat menginspirasi. Terimakasih
ReplyDelete