JEMBATAN BARU MENUJU SUKSES

 


Sepasang suami dan istri sering bertengkar ketika salah satu menyebut keuangan yang tidak cukup dalam keluarga mereka. Sang suami bekerja di sebuah pabrik. Pada awal pernikahan, hasil dari kerjanya cukup untuk kehidupan mereka berdua. Akan tetapi, ketika dua anak mereka lahir, kebutuhan mereka semakin meningkat dan penghasilannya tetap sama. Mereka hidup dalam tekanan ekonomi. Melihat keadaan itu, sahabat baik pria tersebut memintanya untuk mengelola restorannya yang telah lama terbengkalai. Restoran itu terbengkalai bukan karena kebangkrutan, tetapi ia sudah memiliki banyak perusahaan yang harus ia tangani. Namun, ia menolak penawaran tersebut : “Maaf kawan, saya tidak bisa melakukannya karena saya tidak berbakat dalam bidang itu”. Sahabatnya tersebut mengatakan : “Apakah engkau yakin tidak akan mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan kehidupanmu ? Sang suami itu menjawab : “Aku tidak berani mengambil resiko karena pekerjaanku saat ini adalah satu-satunya tumpuan keluargaku walaupun hasilnya kecil ?”. Karena Ia menolak untuk mengelolanya, orang lain  melakukannya dan restoran tersebut berkembang pesat. 

Banyak orang menikmati kehidupannya yang status quo sehingga tidak tertarik akan perubahan. Perubahan itu baginya sangat melelahkan karena perlu perjuangan dan resiko. Namun, orang yang tidak berani mengambil resiko ini akan kehilangan banyak kesempatan untuk mengubah kehidupan mereka. 

Tuhan sebenarnya sedang menempatkan jembatan baru bagi kita. Yang perlu kita lakukan adalah berani melangkahkan kaki kita di atasnya untuk mencapai tempat yang baru. Tempat  yang  baru itu telah Ia sediakan bagi kita yang mengharapkan hal-hal yang lebih baik dariNya. Sayangnya banyak di antara kita menolak berkat-berkat yang baru dari Tuhan itu karena mereka harus berjalan di atas jalan yang belum pernah mereka lewati sebelumnya. Mereka takut mengambil resiko karena terperangkap dalam ilusi akan kegagalan sehingga mereka memilih diam di tempat. 

Agar dapat berani melewati jembatan baru itu, kita harus berani mengambil resiko. Resiko akan mengubah kehidupan kita. Resiko akan membawa kita ke  tempat yang tak pernah kita duga. Resiko itulah  yang membawa kita berhasil saat ini. Kita bisa menaiki sepeda, bisa menyetir mobil, bisa memiliki rumah tangga yang baik, bisa menjadi pengusaha, bisa menjadi ustadz, bisa menjadi romo, dan bisa menjadi tentara-polisi karena kita berani mengambil resiko.  Steve Jobs berkata : “You have nothing to lose if you take any of risk : Anda tidak akan kehilangan apapun jika anda berani mengambil resiko”. Ada istilah dalam Bahasa Latin  “Ad Maiora Natus Sum : Kita Lahir Untuk Senantiasa Bertumbuh”. Untuk dapat terus bertumbuh, kita harus berani mengambil resiko. 

Agar kita berani mengambil resiko,  kita harus mempercayai bahwa banyak hal-hal yang baik di seberangnya.  Kita hendaknya menyadari bahwa apa yang kita terima saat ini pasti berkaitan dengan apa yang kita percaya dan harapkan. Ketika kita menginginkan agar Tuhan melakukan hal-hal yang hebat bagi kita, kita harus percaya bahwa Ia sanggup  membuat hal-hal besar dalam hidup kita.

 

“Kita harus berani  melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan agar kita belajar bagaimana melakukannya” 

 

Tuhan Memberkati

Romo Felix Supranto, SS.CC/Pastor Gereka Katolik Santa Odilia Citra Raya - Tangerang

 

 

 

 

 

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog