Kertas Sakti


Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma12 : 12)

Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang Bapak. Ia adalah pengusaha  muda yang sangat berhasil. Saya bertanya kepadanya :  “Bagaimana caranya sampai bapak  bisa berhasil seperti sekarang ini ?”. Bapak tersebut membuka dompetnya dan mengeluarkan selembar kertas  sambil berkata : “Kertas ini yang membawa saya mencapai keberhasilan”. Dengan agak penasaran, saya bertanya lagi : “Itu kertas apa  ?”.  Bapak itu menjawab : “Ini kertas sakti dari ibu saya dan diwariskan kepada saya sebelum ia meninggal dunia. Kertas itu adalah doa yang selalu diucapkan ibu saya setiap hari sejak saya kecil. Ayah saya meninggal dunia ketika saya duduk di kelas empat SD. Kami hidup di dalam kemiskinan. Ibu saya tidak tahu caranya bagaimana bisa menghidupi saya dan menyekolahkan saya. Yang saya tahu setiap hari ibu saya membaca doa yang berada di dalam kertas itu. Yang jelas semuanya dilancarkan Allah”.  Setelah mengatakan demikian, bapak itu membaca doa yang berada  di dalam  kertas   tersebut : “Ya Allah, buatlah anakku berhasil dalam kehidupannya”.  Bapak itu juga menyampaikan bahwa sekarang ia  setiap hari juga membaca  doa di dalam kertas tersebut bagi anak-anaknya. Kebiasaan tersebut merupakan warisan rohani yang terindah dari ibunya. 
Kisah tersebut mengingatkan kita agar kita senantiasa tekun di dalam doa.    Ajaran berikut ini sangat indah : “Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sendal sekalipun”.  Kita diminta Allah untuk memperbanyak doa kepadaNya, bahkan untuk perkara-perkara yang kecil dan remeh. Dengan memperbanyak doa, kita mengimani bahwa Allah adalah Maha Baik dan Pemilik segalanya.
Berdoa dengan tekun dan penuh iman berarti kita tidak boleh berkata “Capai deh” kalau  doa kita belum dikabulkan. Ketekunan dihasilkan sewaktu kita hari demi hari menghadapi dan mengatasi cobaan, baik besar maupun kecil dengan doa yang penuh iman. Setiap ujian yang kita lewati menguatkan kita untuk menghadapi ujian berikutnya. Ketika kita tetapbertekun di  dalam doa dan iman dalam menghadapi kesulitan, kita pasti menjadi pemenang karena kita yakin bahwa  Allah itu Maha Benar dan Maha Baik sehingga Ia memberikan yang paling benar dan terbaik bagi kita. Allah sangat mengenal apa yang kita butuhkan dan apa yang sebatas keinginan nafsu kedagingan kita. Allah tidak mungkin memberikan kepada kita apa yang dapat merusak  kita sehingga menjauhkan kita dari padaNya. Allah memberikan. kepada kita apa yang dapat membawa kita pada  kebaikan bagi diri  kita sendiri dan sesama kita serta berkembang dalam kesucian.
Meminta Kepada Allah dengan iman berarti kita harus bersukacita dalam pengharapan, bersabar dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12 : 12). Bertekun di dalam doa tidak  akan sia-sia, tapi pasti berbuah.

Doa

Ya, Allah berilah kami semangat iman
untuk senantiasa tekun meminta  kepadaMu
apa yang kami butuhkan
dan terbaik bagi kami  sendiri dan sesama kami.
Kami yakin bahwa Engkau tidak akan memberikan kepada kami
 apa yang dapat menjauhkan kami dariMu,
tetapi apa yang membawa kami kepada kehidupan kekal.
Amin

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog