DEBAT KUSIR MERUSAK RELASI Kita pasti pernah melihat sebuah debat kusir. Debat kusir adalah perdebatan yang tidak ada ujungnya karena tidak didasarkan pada landasan rasional. Motivasinya bukan untuk mencari solusi, tetapi karena benci . Debat kusir bukan menghargai perbedaan, tetapi aksi kesombongan diri. Sumber debat k usir adalah perasaan paling benar dan pemaksaan pendapat kepada orang lain. Debat kusir harus kita hindari karena tidak ada gunanya. Ia hanya memboroskan waktu dan melelahkan. Debat kusir akan merusak relasi karena tidak meninggalkan damai, tetapi justru menciptakan kemarahan. Kemarahan akan mengundang orang untuk saling memfitnah. Kita hendaknya menghindarinya dengan mengamati apakah perdebatan itu benar atau hanya memancing emosi. Perdebatan yang benar itu menggunakan teknik Eclenchus seperti yang dilakukan Socrates (Filsuf Yunani). Dalam...
Popular posts from this blog
Kertas Sakti Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma12 : 12) Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang Bapak. Ia adalah pengusaha muda yang sangat berhasil. Saya bertanya kepadanya : “Bagaimana caranya sampai bapak bisa berhasil seperti sekarang ini ?”. Bapak tersebut membuka dompetnya dan mengeluarkan selembar kertas sambil berkata : “Kertas ini yang membawa saya mencapai keberhasilan”. Dengan agak penasaran, saya bertanya lagi : “Itu kertas apa ?”. Bapak itu menjawab : “Ini kertas sakti dari ibu saya dan diwariskan kepada saya sebelum ia meninggal dunia. Kertas itu adalah doa yang selalu diucapkan ibu saya setiap hari sejak saya kecil. Ayah saya meninggal dunia ketika saya duduk di kelas empat SD. Kami hidup di dalam kemiskinan. Ibu saya tidak tahu caranya bagaimana bisa menghidupi saya dan menyekolahkan saya. Yang saya tahu setiap har...
Renungan Harian 27 Juni 2018 Tinggalkan Kepalsuan (Matius 7 : 15 -20) Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC Dengarkanlah renungan yang saya sampaikan melalui Voice Record kepada saudara-saudari dengan tema : Tinggalkan Kepalsuan Orang Kristiani Sejati tampak dari buah kehidupannya, yaitu sembilan buah roh : "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri". (. Gal 5:22-23). Kita harus menjaga martabat sebagai domba sejati dari Tuhan dengan terus mewaspadai diri dari kecemaran. Kecemaran diri bisa terjadi ketika kita menghadapi masalah, jangan biarkan masalah itu membuat kita jatuh, tetapi masalah itu seharusnya membuat iman kita semakin kuat dan berbuah. Selamat mendengarkan renungan lengkapnya di bawah ini dan semoga menjadi berkat. Tuhan Memberkati


Terima ksh utk tulisan yg menggugah sanubari. Kiranya kita dpt terus menabur kebaikan kpd mereka yg sangat membutuhkan.
ReplyDelete