Pesona Dari Sikap Positif

Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC

“Sikap positif membuat kita cantik luar dan dalam”

 Sikap kita menentukan kebahagiaan  dalam hidup kita. Pada dasarnya manusia itu tidak memiliki sikap yang buruk. Demikian juga, tak seorang pun atau  lingkungan kita  menyebabkan kita mempunyai sikap yang jelek. Sikap adalah keputusan atau pilihan kita sendiri. Sikap dalam menanggapi hinaan, celaan, tuduhan, atau  gosip  tergantung pada pilihan kita sendiri.  Kita bisa memilih bersikap  kesal atau marah.  Kalau kita memilih marah atas perbuatan orang lain, kita akan capai atau hancur sendiri.  Kita  juga bisa memilih sikap yang bijaksana dan rendah hati, yaitu tindakan orang lain yang tidak menyenangkan itu sebagai bahan permenungan diri “jangan-jangan selama ini kita juga menjengkelkan mereka”. Belum lama ini saya bertemu dengan sahabat saya. Ia mendapatkan posisi yang menentukan dalam perusahaannya, sebagai kepala finansial. Ia mengungkapkan keluhannya kepada saya : “Romo, saya jengkel sekali bekerja di perusahaan ini. Semua departemen tidak ada yang mau menghubungi saya dalam hal  finansial, tetapi langsung ke pimpinan saya. Ini salah prosedur”. Saya menjawab : “Kamu tidak usah marah. Jangan-jangan sikapmu yang membuat mereka tidak mau  bertemu dengan kamu. Jangan-jangan sikapmu itu angker dan ketus sehingga tidak membawa sukacita bagi yang datang kepadamu. Cobalah tersenyum dan ramah dengan orang !”. Untunglah sahabat saya itu  mau menerima masukan dari saya dengan mengatakan : “Terimakasih Romo. Jangan-jangan memang sikap saya sendiri yang membuat banyak orang menghindari saya”.  Jadi, pilihan pada sikap yang bijaksana dalam menanggapi keadaan yang menyakitkan akan membuat  kepribadian kita lebih mempesona
Dari keterangan di atas, kita semakin menyadari bahwa sikap kita itu  menentukan bagaimana kita bisa mensyukuri kehidupan yang telah dianugerahkan Allah kepada kita.  Sikap yang penuh dengan keluhan dan pikiran negatif akan dengan  cepat  menghancurkan  kebahagiaan kita. Sebaliknya sikap hidup yang  optimis, penuh harapan, dan positif  mampu mengubah keadaan yang buruk  menjadi lebih baik. 
Ada sebuah ceritera lagi untuk membantu menerangkan bagaimana sikap  kita menentukan kebahagiaan kita.  Ada seorang janda memiliki dua anak.  Kehidupannya tergantung pada kedua anaknya tersebut.  Anak pertamanya memiliki usaha payung.  Hal pertama yang ia lakukan setiap pagi adalah melihat keluar apakah hari itu akan hujan. Ketika langit berawan, ia penuh semangat  karena hari itu akan hujan dan berarti anaknya yang pertama  akan dapat menjual banyak payung. Sebaliknya,  ketika matahari bersinar dengan cerahnya, ia tiba-tiba akan menjadi stress  karena payung-payung anaknya yang pertama itu  tidak akan laku terjual.  Putranya yang kedua  memiliki profesi sebagai  penjual kipas angin.  Ketika melihat cuaca di luar dan hari akan hujan, ia  akan sangat sedih pula  pada saat teringat pada anaknya yang kedua karena kipas angin anaknya  yang kedua itu  tidak laku terjual. Namun, ia akan langsung bahagia ketika cuaca  berubah menjadi panas karena hal itu berarti kipas angin jualan anaknya kedua itu akan segera terjual.  Sikapnya itu membuatnya tidak akan pernah bahagia. Pada suatu hari, temannya menasihatinya ketika ia  sedang mengeluh tentang cuaca : “Tersenyumlah!  Engkau tidak perlu bersedih dengan cuaca. Ketika cuaca panas, banyak orang akan membeli kipas angin. Sebaliknya, banyak orang akan membeli payung ketika hari hujan. Ubahlah sikapmu, maka engkau tidak akan bersedih. Bersyukurlah senantiasa karena Allah adalah adil dengan memberikan rejeki pada kedua anakmu”. 
Ceritera tersebut mengingatkan kita  bagaimana banyak orang  bersikap dalam kehidupan.  Ketika kita bersikap negatif terhadap situasi hidup kita,  kita tidak mungkin dapat menikmati  kehidupan.  Kita akan melihat seluruh kehidupan kita sebagai  problem. Ketika  kita melihat seluruh hidup kita sebagai problem, kita tidak akan pernah bahagia karena kita  akan  senantiasa terfokus pada  apa yang kita pikir salah. Pikiran negatif akan menggerogoti sukacita kita.
Sikap yang benar dapat membuat situasi kita  menjadi lebih baik. Yang menjadi masalah bukan yang terjadi di luar diri kita, tetapi di dalam diri kita sendiri.  Sukacita dan damai merupakan hasil sikap  yang dibimbing oleh  iman.  Sikap yang baik tidak terjadi secara otomatis dalam kehidupan kita, tetapi merupakan pilihan atau keputusan kita setiap hari. 
Kita pasti menyukai orang-orang di sekitar kita yang memiliki sikap positif dan penuh pengharapan. Sikap optimis dapat menularkan hal  yang positif. Sikap positif membuat diri kita lebih menarik karena kebaikan yang dipancarkannya membuat diri kita terhormat dalam pandangan siapapun.  Sikap positif dalam diri kita akan  senantiasa mempengaruhi kehidupan orang lain dengan  hal-hal yang baik. Sikap positif  yang kita miliki  menjadikan diri  kita sumber kebaikan `sehingga membuat semua di sekeliling kita menjadi lebih indah dan penuh pesona. Keindahan sikap positif merupakan cerminan yang memancarkan aura yang baik dari hati kita. Saat kita memiliki sikap positif,  kepribadian kita akan terlihat lebih indah dalam  senyuman dan tatakrama. Sikap positif membuat kita cantik luar dan dalam. Pesona kepribadian kita ini  terpancar dari jiwa yang bahagia. Karenanya, Allah menghendaki kita semua memiliki sikap positif. 


Doa

Ya Allah,
Bimbingah kami agar senantiasa memiliki sikap positif.
Sikap positif akan memancarkn pesona kepribadian kami.
Kepribadian yang mempesona
akan membuat kami terhormat dihadapanMu dan dihadapan sesama kami.



Comments

Popular posts from this blog