Pastor Katolik Hadir Dalam Wisuda Santri
Ilmu itu Bagaikan Perahu
Pada Hari Minggu pagi, 06 Mei 2018, saya bersama Bapak Ratno Wahyudi (Wakil Ketua Dewan Paroki St. Odilia Citra Raya), serta Pak Vincent dan Pak Sigit (Sie HAAK) menghadiri undangan Kyai Haji Ardani, Kyai Haji Ues, dan Kyai Haji Imron dalam wisuda santri (setara lulus SLTA) ke - 17 di pesantren Daarul Fallahiyah Assalafiyah Cisoka.
Saya sangat terharu ketika para santri dipanggil satu-per satu untuk menerima tanda kelulusan. Mereka rela menjalani masa remajanya di pondok pesantren ini dengan jauh dari orang tua mereka, selama tiga atau enam tahun demi ilmu.
Menurut refleksi saya, ilmu yang didalami para santri ini bukan sekedar ilmu dunia, tetapi terutama ilmu Akhirat, ilmu menuju kehidupan yang sesungguhnya.
Dengan kelulusan ini, para santri tidak boleh berhenti menuntut ilmu. Ilmu-ilmu itu harus terus menerus didalami dan dihayati dengan cara sebagai berikut :
Pertama, perbaharuilah terus menerus ilmu karena tantangan dalam mengarungi kehidupan itu senantiasa berubah dan berkembang.
Lautan melambangkan dunia yang penuh tantangan, sedangkan perahu melambangkan ilmu. Untuk melintasi lautan, kita perlu perahu, yaitu ilmu.
Kedua : Menyiapkan bekal yang banyak karena jauhnya jarak perjalanan.
Bekal dalam perjalanan itu adalah ilmu. Ilmu itu tidak memberkatkan, tetapi meringankan dan menyelamatkan.
Ketiga adalah ringankan beban dalam perjalanan. Orang berilmu tidak mau diberatkan dengan apa yang didapatkan.Artinya, apa yang kita dapatkan dalam dunia ini bukan untuk ditumpuk, tetapi disedekahkan bagi yang membutuhkan.
Keempat adalah ikhlas dalam beramal. Orang yang berilmu adalah orang yang beramal dengan ikhlas, tanpa menuntut balasan dari manusia, tetapi biarlah Allah yang membalasnya.
Kelima: Ilmu tidak hanya didapatkan, tetapi harus diajarkan kepada orang Lain agar menjadi berkat baik di dunia maupun di akhirat.
Ketika kelima hal itu, para lulusan pesantren ini akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di surga.
Untuk mendapatkan ilmu ini, peranan para kyai dan guru sangat besar melalui ajaran dan keteladanan mereka. Karena itu, ada istilah yang indah untuk mengungkapkan peranan para kyai dan guru bagi para santri ini : Andaikan Tidak Ada Guru Yang Mendidikku, Maka Aku Tidak Akan Mengenal Tuhanku.
Selamat bagi para santri atas kelulusannya. Semoga berguna bagi keluarga, masyarakat, dan NKRI serta sukse dalam mengarungi dunia yang banyak tantangan sehingga selamat sampai tujuan, yaitu kehidupan yang sesungguhnya.
Kita Bhinneka, Kita Indonesia, Salam Kerukunan
Romo Felix Supranto, SS.CC
Click here to Reply or Forward
|
Mantap romo
ReplyDeleteSyukur kepada Allah...,semoga diajarkan juga kpd mereka 'Hati yg mengasihi, menghargai dalam perbedaan'. Kita BHINEKA, kita Indonesia.
ReplyDeleteSelalu salut pd Romo d para Kyai yg mengajarkan pada kami kalau perbedaan adalah indah d saling melengkapi, selalu rindu akan NKRI seperti demikian diseluruh negri kami, congratulations untuk semua Santri, we proud of you all
ReplyDeleteMantab Romo Felix, semangat membangun kerukunan dan menjalin persaudaraan antar sesama umat beragama, selamat & sukses atas kelulusan para santri semoga berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara...
ReplyDeleteSalam kerukunan. JBU π
Trim Susilo, Revi, Irene
DeleteLuar biyasah romo
ReplyDeleteTrma ya Lintang
ReplyDeleteMantap Romo, Damai itu indah, sukses selalu untuk usaha persatuan yang Romo lakukan
ReplyDeleteSemangat terus yah Romo Felix...
ReplyDeleteTuhan menyertai dan memberkati karya pelayanan romo
Sukses selalu Rm Felix, Semoga kebersamaan yang dibagikan membahagiakan setiap insan,cinta kasih akan menciptakan sebuah kedamaian,Gbu allπ
ReplyDelete