PINTU MASUKNYA KEMURAHAN TUHAN

 

 

Saya memiliki seorang teman yang harus melewati tangga paling bawah dalam meraih keberhasilannya. Setelah lulus sekolah menengah atas di Jawa Tengah, ia merantau ke Jakarta untuk bekerja dan sekaligus mencari pengalaman. Ia bekerja di perusahaan ekspedisi di bandara. Pertama kalinya ia bekerja sebagai pengangkut barang-barang. Ia melakukannya dengan ikhlas. Ia memiliki impian untuk bisa membeli perusahaan ekspedisi tersebut. Ia mempelajari seluk beluk tentang pengelolaan ekspedisi. Setelah beberapa tahun bekerja, ia menggemparkan semua karyawan perusahaan tersebut. Ia berhasil membelinya. Ia yang dulu sebagai karyawan pengangkut barang sekarang menjadi pemilik perusahaan itu. Perusahaan ekspedisinya kini semakin berkembang pesat. 

Keberhasilan berawal dari impian. Namun demikian, impian tidak boleh tinggal hanya impian. Impian harus meningkat menjadi pengharapan. Apa yang kita harapkan itulah yang akan kita terima. Pengharapan memungkinkan kehidupan kita bergerak karena didorong pemikiran positif. Pemikiran positif mengobarkan antusias kita menuju apa yang kita harapkan. 

Ketika kita hidup dalam pengharapan, pemikiran-pemikiran negatif akan memadamkannya. Pemikiran-pemikiran negatif akan terus membisikkan kebohongan-kebohongan ke dalam hati kita : “Jangan berharap terlalu tinggi nanti engkau frustasi. Harapanmu itu hanya ilusi karena tidak akan mungkin terjadi. Ingatlah bahwa pendidikanmu dan keuanganmu itu tidak memadai dengan harapanmu”. 

Kita harus mengebaskan kebohongan-kebohongan tersebut ketika mereka mulai beraksi. Kita harus yakin bahwa tidak ada iman tanpa pengharapan dan tidak ada pengharapan tanpa iman. İman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan : “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1). Agar hidup kita mengikuti apa yang kita harapkan, setiap hari kita hendaknya mengatakannya dengan penuh keyakinan. Ketika kita terus-menerus mengucapkan apa yang kita harapkan, pintu-pintu semakin terbuka lebar bagi masuknya kebaikan dan kemurahan Tuhan. Kebaikan dan kemurahan Tuhan itu akan mengikuti kıta ketika kıta mengharapkannya : “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa” (Mazmur 23:6).  

Kesimpulan : marilah kıta tingkatkan impian kita menuju pengharapan. Pengharapan yang menghidupkan adalah pengharapan yang didasarkan pada iman. Dengan iman dan pengharapan, kita akan menantikan hal-hal yang baik. Kita menantikan hal-hal yang baik itu karena kita telah mengerahkan segala kekuatan kita untuk mewujudkan harapan kita. 

 

Tuhan Memberkati

Romo Felix Supranto, SS.CC/Pastor Gereja Katolik Santa Odilia - Citra Raya

 

 

 

Comments

  1. Terimakasih Romp...

    ReplyDelete
  2. Terima kasih Romo 🙏

    ReplyDelete
  3. Terima kasih Romo Felix

    ReplyDelete
  4. Trims renunganya rm Felix, membuat bersemangat dalam beriman dan pengharapan.

    ReplyDelete
  5. Amin. Tuhan memberkati. Terima kasih Rm. Felix utk sharing imannya 🙏🙏😇

    ReplyDelete
  6. Amin. Terima kasih Romo Felix

    ReplyDelete
  7. Amin.
    Terima kasih share renungannya Romo Felix, sungguh menginspirasi.

    ReplyDelete
  8. Siap. Terima kasih Romo.

    ReplyDelete
  9. Sangat inspiratif Romo, Tq

    ReplyDelete
  10. Terimakasih Romo🙏

    ReplyDelete
  11. Terima kasih Romo, pembelajaran serta nasehat yg patut di tiru. 🙏

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog