Pengharapan
Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC
“Tidak ada obat semanjur harapan, tidak ada pendorong sehebat harapan dan tidak ada tonikum sekuat mengharapkan sesuatu terjadi pada hari esok.” – O O Marden
Hari Selasa, 03 September 2019, saya bertemu dengan seorang ibu. Soroton matanya menunjukkan kelelahan dalam hidupnya. Ia memang harus menanggung beban berat dalam hidupnya. Ia adalah single parent bagi ketiga anaknya. Suaminya meninggal ketika anak pertamanya berusia 9 tahun, sedangkan anak kedua berusia 7 tahun, dan yang bungsu berumur 5 tahun. “Saya tidak boleh terus menerus larut dalam kesedihan. Kesedihan tidak akan mengubah keadaan. Hidup harus terus berjalan”, katanya. Ia pun memutuskan berjualan baju-baju batik yang digelar di pinggir jalan dimana banyak orang berlalu lalang. Ia tidak lelah-lelahnya manawarkan dagangannya kepada orang-orang yang lewat. Jerih payahnya tidak sia-sia. Anak pertamanya sudah lulus fakustas arsitektur dan sudah mendapatkan pekerjaan, sedangkan anak keduanya tidak lama lagi lulus tehnik sipil.
Dalam usianya yang kelima puluh, ia mulai mengalami berbagai macam penyakit. Namun demikian, Ia tidak pernah kehilangan senyuman. Saya bertanya : “Bu, apa yang membuat ibu kuat menghadapi hidup yang sangat berat ?” Ibu itu menjawab : “Saya senantiasa memiliki pengharapan. Ketika saya kehilangan harapan, saya tidak mampu menjalani kehidupan kita”.
Sangat penting bagi kita untuk memiliki Pengharapan. Pengharapan adalah energi dalam kehidupan kita. Kehidupan kita tidak akan berjalan normal ketika kita kehilangan pengharapan. Ketika kita kehilangan pengharapan, kita akan menjadi manusia yang mengasihani diri sendiri, malas, dan pasif.
Orang yang bertumbuh dalam lingkungan yang negatif dan tanpa pengharapan akan mengatakan : “Lebih baik tidak mengharapkan sesuatu daripada nanti kecewa”. Orang yang hidup seperti ini tidak pernah memiliki masa depan. Ia akan selalu berpikir sesuatu yang negatif akan terjadi lagi dalam hidupnya.
Allah menghendaki kita untuk memiliki pangharapan akan sesuatu yang baik dalam hidup kita : “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yerema 29 : 11).Dengan senantiasa memiliki Pengharapan, kita akan mensyukuri kehidupan yang merupakan anugerah-Nya. Pengharapan merupakan anugerah Allah yang menyemangati kita untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Pengharapan akan melepaskan kita dari belenggu pikiran negatif ketika kita menghadapi situasi yang memfrustasikan dan mengecewakan. Pendek kata, semakin besar harapan kita, semakin kuatlah keyakinan kita dalam melangkah menuju masa depan yang indah.
Mempunyai harapan seperti berjalan dikegelapan, dan melihat cahaya diujungnya..membuat semangat baru utk melanjutkan perjalanan.....
ReplyDeleteHanya dlm Yesus kita akan kaya pengharapan, janjinya pasti, harapan cuma satu, masuk d boleh bergabung dlm Kerajaan Allah Bapa diSurga, terimakasih Allah Bapa, Putra d Roh Kudus
ReplyDeleteMantap Romo Felix renungannya, trm kasih.
ReplyDeletethanks Mo
ReplyDeleteTks Romo.Felix. GBU
Deletetks Romo Feliks renungan yg menguatkan jiwa yg letih.
ReplyDelete