Diberkati Untuk Menjadi Berkat
Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC

“Dengan menjadi berkat bagi sesama, kita  sebenarnya mendatangkan berkat bagi diri kita sendiri”

Pada suatu siang, saya melewati kawasan industri di Balaraja - Kabupaten Tangerang.  Saya dikagetkan dengan banyaknya orang berkerumun di depan sebuah pabrik. Ternyata mereka adalah para pekerja pabrik yang  sedang beristirahat. Mereka mengerumuni seorang ibu. Ibu itu adalah seorang  pedagang nasi bungkus.  Harga nasi bungkus ibu itu sangat murah sehingga menjadi favorit bagi para pekerja pabrik tersebut.  Jaman sekarang hampir tidak ada lagi harga nasi bungkus semurah itu. Saya bertanya kepada ibu itu : “Bu, apa untungnya dengan menjual nasi bungkus semurah itu ? Ibu itu menjawab : “Untungnya saya dan keluarga saya bisa ikut numpang makan”.  Saya bertanya lagi : “Bukankah ibu  bisa menaikkan harganya ?”. Ibu itu  menjawab sambil tersenyum : “Kalau saya menaikkan harga nasi bungkus ini,  para pekerja pabrik itu tentu tidak bisa membeli. Siapa yang akan menyediakan makan siang bagi mereka.  Harga segini saja saya sudah senang karena bisa jualan setiap hari dan dagangan saya selalu habis. Saya bahagia dan para pekerja senang. 
Pengalaman itu  menunjukkan kemuliaan sebuah hati. Hati  yang mulia adalah hati yang dipenuhi dengan kebajikan. 
Allah memberkati kita itu agar kita dapat menjadi berkat bagi sesama kita. Allah tidak menginginkan kita menumpuk berkat-berkat-Nya bagi diri kita sendiri, tetapi untuk berbagi berkat bagi orang lain : “Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu” (Mazmur 21 : 7).   Allah meminta kita untuk tidak menjadi manusia  yang egois, yang mementingkan diri sendiri : : “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Filipi 2 : 4).
Berkat itu memiliki dua sisi. Sisi pertama adalah Allah memberkati kita. Sisi Kedua adalah Allah kemudian memberikan kesempatan bagi kita agar kita menjadi berkat bagi sesama. Kunci kebahagiaan adalah kemurahan hati.
Dengan menjadi berkat bagi sesama, nama Allah dimuliakan dan kasih-Nya bisa dinikmati oleh orang lain juga. Dengan berbagai berkat, kita menjadi saksi akan kemurahan Allah. Allah dialami umat-Nya sebagai Sang Maha Penyayang dan Pengasih.  Dengan kata lain, kemurahan dan kasih Allah nyata dalam kebajikan kita.
Mengapa kita harus menjadi berkat ? Kita  harus menjadi berkat karena  Allah sangat mengasihi kita sehingga Ia mencurahkan kebajikan, sukacita, dan berkat dalam hidup kita. Berkat dari surga yang kita terima mengingatkan kita untuk mencari cara bagaimana  kita dapat menjadi berkat bagi sesama kita.  
Dengan menjadi berkat bagi sesama,  kita  sebenarnya mendatangkan berkat bagi diri kita sendiri. Berkat yang kita terima itu tidak selamanya berapa materi, tetapi terutama kebahagiaan batin dan rohani karena melihat orang lain bersukacita. Karena itu, mari  kita menjadi berkat bagi kita dengan cara kita masing-masing. 

Doa

Ya Allah,
Sentuhlah hati kami agar mau menjadi berkat bagi sesama kami.
Dengan menjadi berkat bagi sesama kami, Engkau dimuliakan dan dikenal sebagai Allah yang Maha Pemurah dan Penyayang.
Dengan demikian, hidup kami nanti tidak  berakhir dengan sia-sia.

Comments

  1. Terimakasih Allah, Engkau telah menganugrahi AnakMu yang Kau sayang untuk dapat menjadi berkat bagi kami umatMu yg kecil d hina ini.
    Terimakasih Rm Felix, yg tidak bosan2nya mengingatkan kami bahwa Kasih Tuhan ada dimana2 untuk kami dapat saling memperhatikan d saling berbagi bagi sesama.
    Berkah dalem Mo

    ReplyDelete
  2. Terima kasih Romo Felix 🌷
    Tuhan Yesus memberkati 🙏

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog